Jumat, 08 September 2017

Penyebab Rambut Rontok dan Cara Mengatasinya

Penyakit autoimun

Alopecia areata adalah kelainan autoimun dari tubuh di mana sistem kekebalan menganggap rambut sebagai partikel berbahaya asing dan berbalik kembali terhadap folikel rambut. Penyebabnya tidak pasti, tapi alopecia areata bisa dialami oleh wanita dan pria. Ilmuwan memperkirakan faktor penting gangguan ini termasuk stres.

Kondisi ini datang dalam tiga bentuk. Umumnya, alopecia areata menyebabkan area kecil kebotakan pada kulit kepala, lebih dikenal sebagai pitak, atau rambut rontok sebagian pada alis, atau bulu pada kaki. Kebotakan lengkap di kepala disebut alopecia totalis, sedangkan jika kebotakan terjadi di seluruh tubuh maka disebut alopecia universalis.

Lupus adalah penyakit autoimun kronis yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat. Kondisi ini mempengaruhi sekitar 1,5 juta orang di seluruh dunia dan cenderung menargetkan wanita selama kehamilan.

Lupus menyebabkan kelelahan berlebih, sakit kepala, bisul mulut, dan pembengkakan sendi dan nyeri. Banyak orang menunjukkan ruam menyerupai kupu-kupu seperti suar di wajah dan menjadi peka terhadap sinar matahari.

Banyak penderita lupus juga mengalami rambut rontok, yang bisa diikuti kemerahan dan iritasi kemerahan pada kulit kepala.

Solusi: Jika Anda mengetahui adanya perubahan pada rambut rontok Anda, sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut tentang penyebab pasti masalah Anda. Penyakit autoimun dapat diobati dengan terapi dan perawatan khusus di bawah pengawasan dokter.

Sindrom ovarium polikistik (PCOS)

PCOS adalah ketidakseimbangan antara hormon seks wanita dan pria. Kelebihan hormon androgen dapat menyebabkan kista di rahim, pertambahan berat badan, risiko diabetes, perubahan siklus haid, ketidaksuburan dan rambut rontok.

PCOS pada wanita juga bisa menyebabkan pertumbuhan rambut yang berlebihan di beberapa bagian tubuh, seperti kumis dan jenggot.

Cara Mengatasi: PCOS dapat diobati dengan konsumsi pil KB yang mengandung antiandrogen testosterone blocker. Sebagai alternatif, dokter Anda akan meresepkan spironolakton, yang juga menghambat hormon seks pria, prosedur eksisi bedah atau perubahan gaya hidup dan pola hidup sehat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar